Senin, 31 Desember 2012

Menanggapi Unsur Pementasan Drama

Aspek: Berbicara Standar Kompetensi: 2. Mengungkap berbagai informasi melalui wawancara dan presentase laporan Kompetensi Dasar: 2.2. Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar
 
Drama merupakan karya sastra. Kalian tentu pernah melihat pementasan drama bukan? Pementasan drama dapat disaksikan di TV, secara langsung, ataupun didengarkan lewat radio. Dari ketiga cara tersebut, melihat pementasan drama secara langsung justru yang paling mengasyikkan. Mengapa? Karena dengan melihat secara langsung, dapat lebih merasakan dan menikmati suasananya, mendengarkan dialog-dialognya, musiknya, dan tata lampunya.
Coba berilah tanggapan tentang pementasan drama TV, radio, VCD, atau pementasan secara langsung. Jika kalian kesulitan, teks berikut ini dapat dipentaskan, kemudian berilah tanggapannya.
Teks Drama
Judul   : Sangkuriang
Pelaku : 1. Sangkuriang
2. Dayang Sumbi
3. Prabu Perbangkara
4. Dewa
Akhirnya Dayang Sumbi menerima permintaan Sangkuriang.
Pada suatu hari mereka bercakap-cakap.
1. Dayang Sumbi : Baiklah kalau semua ini harus kujalani, maka hamba                                                            mengajukan permintaan yang mesti Tuan penuhi!
2. Sangkuriang     : Apa yang menjadi permintaan Tuan Putri akan hamba penuhi.
3. Dayang Sumbi : Jika Tuan berkehendak berpenganten dengan hamba, maka                                               bendunglah Sungai Citarum menjadi sebuah danau dan buatlah                                       perahu untuk tempat kita berlayar, bersukaria menikmati
pernikahan kita.
4. Sangkuriang     : Alangkah indah permintaan Tuan Putri,tentulah akan hamba                                           penuhi.
5. Dayang Sumbi : Tapi … danau dan perahu itu harus Tuan selesaikan dalam                                                 waktu semalam. Besok pagi sebelum fajar menyingsing telah
hamba lihat danau dan perahu sudah siap sedia.
6. Sangkuriang     : Baiklah, sekarang perkenankanlah hamba pergi.
(Sangkuriang membendung danau)
7. Sangkuriang     : Tidak tahukah bahwa aku masih keturunan Sang Dewa … dan                                            untuk membendung sungai ini menjadi Danau aku harus minta                                        pertolongan Guriang Tujuh yang pernah kutemui pada waktu
aku dalam pengembaraan. Wahai Guriang Tujuh, tolonglah aku                                        untuk membuat danau dan perahu dalam waktu semalam. Oh                                           Dewa Maha Agung,tolonglah hamba.
(Dayang Sumbi melihat Sangkuriang membuat danau)
8. Dayang Sumbi  : Nampaknya danau itu sebentar lagi akan selesai, tapi mana                                                mungkin semua ini terjadi aku harus cari akal, dan meminta
kepada Dewa agar semua ini tidak terjadi.
9. Dewa                   :  Wahai, Dayang Sumbi, untuk menggagalkan semua ini, maka                                            kibarkanlah selendang dan pukullah lesung sebagai pertanda                                           bahwa hari sudah pagi. Atas kehendakku pula ayam jantan                                                akan berkokok untuk meyakinkan Sangkuriang bahwa hari                                                 sudah pagi!
10. Sangkuriang : Wah, mengapa hari masih begini petang ayam jantan sudah                                              berkokok, ataukah hari sudah pagi. Tidak … tidak mungkin
hari masih begini petang, mungkin semua ini akal Tuan Putri                                            untuk menggagalkannya, padahal perahu yang kubuat belum                                           selesai .
Sumber: Drama Anak-Anak Nusantara

Menggunakan Awalan me- dan di-

Ketika kamu membaca cerita berjudul Tikus Pemakan Kucing, tentunya kamu
menjumpai beberapa kata yang mendapat imbuhan me- dan di-, bukan? Imbuhan me- merupakan pembentuk kalimat aktif, sedangkan imbuhan di- membentuk kalimat pasif. Tahukah kamu yang dimaksud kalimat aktif dan kalimat pasif?
Ayo, kita pelajari tentang pengertian kalimat aktif-pasif serta ciri-cirinya.
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan atau tindakan. Ciri-ciri kalimat aktif adalah ditandai dengan penggunaan imbuhan me(N)- atau ber- pada predikatnya.
Contoh:  Roni membeli buku di toko Sumber Ilmu.
Nabila bertanya kepada Bu Guru.
Edwin mengayuh sepedanya dengan cepat.
Ada pula kalimat aktif yang predikatnya tidak menggunakan imbuhan me(N)- maupun ber-.
Contoh: Pagi-pagi Leni sudah minum es.
Ayah pergi ke Semarang.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan atau tindakan. Ciri-ciri kalimat pasif adalah ditandai penggunaan imbuhan diatau ter- pada predikatnya.
Contoh: Ikan asinnya dimakan kucing.
Buku itu masih dibacanya.
Adikku terjatuh dari sepeda.
Kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif dengan cara-cara berikut ini.
a. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
b. Awalan me(N)- diganti dengan di-.
c. Ditambahkan kata oleh di belakang predikat, tetapi bersifat manasuka.
Contoh: Mobil itu menabrak pagar rumah. (kalimat aktif)
 menjadi
Pagar rumah ditabrak oleh mobil itu. (kalimat pasif)
Akan tetapi, tidak semua kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif. Kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif apabila predikatnya berawalan me- dan memiliki objek.

Menulis Surat Pribadi

Pernahkah kamu mengirim surat kepada teman di luar kota? Salah satu cara untuk menjalin persahabatan dengan teman adalah melalui surat. Surat yang ditulis atau dikirimkan oleh pribadi yang berisi masalah pribadi dan ditujukan kepada teman, keluarga, maupun kenalan disebut dengan surat pribadi. Melalui surat pribadi tersebut, seseorang dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi melalui surat pribadi antara lain berisi sekadar rindu, balasan surat dari teman, undangan ulang tahun, surat kepada kedua orang tua, ucapan bela sungkawa, ucapan terima kasih.

Membaca Indeks Buku

Aspek Membaca
Standar Kompetensi
3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan dan membaca     memindai
Kompetensi Dasar
3.2 Menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari indeks buku         melalui kegiatan membaca  memindai
INDEKS
A
Abernathy, Rob. 137
afirmasi: poster, 69; dampak, 28-30
alami : definisi, 10; mempraktikkan,90
alat bantu, 70
alfa, Keadaan, 173-175
Allen, Carole, 48,53
apologi empat-bagian, 203-204
B
Bandler, Richard, 4, 84
Bandura, Albert, 20
barok, musik, 73-75
belajar: pemercepatan, 5;
bercerita, 187-188
berpikir linguistik-verbal, 97
C
Cain, Geoggrrey, 156
Catatan Cornell, 178
catatan: TS, 178-180
Csikszentmihalyi,Mihaly, 23
D
Damasio, Antonio, 151-176
delapan Kunci Keunggulan: Definisi, 47-52
demonstrasikan : definisi, 10
Dilts, Robert, 68
Driscoll,Mary, 47
Sumber : halaman indeks Quantum Teaching, Bobi de Potter
Sepintas, seolah-olah halaman akhir sebuah buku seperti contoh di atas tak memiliki kegunaan. Indeks tampaknya hanya berupa deretan kata atau istilah atau nama tokoh yang diikuti angka-angka. Namun demikian, ternyata halaman tersebut cukup membantu manakala kita butuh mengetahui sebuah definisi, penggunaan istilah atau nama tokoh dalam sebuah buku. Halaman itu disebut halaman indeks.
Bagaimana menggunakan halaman indeks secara efektif? Teknik membaca untuk memanfaatkan halaman indeks mirip dengan penggunaan kamus, buku telepon, dan sebagainya. Keterampilan yang dibutuhkan untuk menunjang penggunaan buku indeks adalah keterampilan membaca memindai. Teknik  membaca memindai akan memudahkan kalian dalam mencari makna kata. Dengan membaca memindai waktu yang digunakan lebih efisien. Dalam membaca memindai pembaca langsung menuju pada kata, istilah, dan nama yang ingin dicari pada teks. Jadi, membaca memindai dilakukan dengan sekilas dan cepat tetapi teliti dengan maksud menemukan dan memperoleh informasi tertentu atau fakta khusus dari sebuah bacaan (Tarigan, 1994:31).
Berikut ini disajikan sebuah daftar indeks. Guru akan menyebutkan kata atau istilah tertentu. Carilah pada buku indeks dengan cara memindai. Jika sudah menemukan, tuliskan nomor halaman dari kata, istilah atau nama yang disebutkan!
INDEKS
P
pembenaran, 198
pemercepatan pembelajar, 5
pemikiran kinestetik badan, 98
pemikiran spasial-visual, 97
pemimpin, 130-131
pemotongan, 149
penambatan, 133-138
pendengar, 150-151
penemu, 129-130
pengambilan resiko, 34-36
Q
quantum learning, 4, 164
quantum reader, tujuan, 184
quantum reading, 182-185
quantum teacher, 115
quantum teaching: Asas, 84
quantum, definisi, 5
R
Ragland, Marilyn, 57
rancangan:definisi, 15
rasa saling memiliki, 36-38
Raucsher, Frances H., 74
rayakan:bentuk, 31
Rose, Colin, 74, 165
S
Snyder, Steve, 174
spesifik, 122-123
stasiun kecerdasan, 99-100
strategi mengulang, 150
suasana hati, 14
sugesti, 103-104
super star, 165

Menulis Iklan Baris

Iklan merupakan informasi untuk mendorong, membujuk agar khalayak ramai tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual. Selain itu iklan juga dapat berupa pemberitahuan, berisi lowongan kerja, berita keluarga.
Iklan biasanya dipasang di dalam media cetak (surat kabar atau majalah), media elektronika (radio, televisi, atau internet). Iklan juga sering kita saksikan di tempat-tempat umum, seperti di terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, perepmatan jalan raya, pasar dan lain-lain.
Iklan yang dimuat di koran jika dilihat dari ukurannya dapat dibedakan atas iklan kolom dan iklan baris. Iklan kolom dilihat dari ukurannya lebih besar dari iklan baris. Bahkan ada iklan yang penuh satu halaman koran. Hal ini tentu memerlukan biaya yang mahal bagi pemasang iklan kolom. Iklan baris adalah iklan yang hanya terdiri atas beberapa baris saja dalam kolom. Terbatasnya jumlah baris dalam kolom yang disediakan menyebabkan penulisan iklan baris menggunakan singkatan-singkatan untuk menghemat tempat dan tentu saja menghemat biaya pemasangan.
Meskipun hanya terdiri atas beberapa baris saja informasi yang disajikan harus lengkap sehingga memudahkan pembaca untuk memahami iklan yang ditawarkan. Selain itu singkatan-singkatan yang digunakan harus mudah ditafsirkan atau dipahami oleh pembaca.
Keberhasilan suatu usaha banyak ditentukan oleh perencanaan dan promosi yang baik. Iklan merupakan salah satu media promosi yang sangat efektif untuk menawarkan barang, jasa, lowongan kerja, dan lain-lain. Itulah sebabnya kemampuan menulis iklan baris sangat penting untuk dikuasai.
2. Memahami Singkatan dalam Iklan Baris
Kalau kamu amati dengan baik, hampir semua kata dalam iklan baris di atas menggunakan singkatan. Singkatan-singkatan seperti itu jarang dipakai dalam tulis-menulis dalam situasi formasl, tetapi lazim digunakan dalam beriklan.Antara pemasang iklan dengan pembaca sebagai pelanggan iklan sudah terjalin komunikasi yang baik, sehingga maksud dan tujuannnya kedua dapat tercapai.
Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas empat atau lima orang.  Diskusikan dalam kelompok belajarmu kepanjangan dari singkatansingkatan yang sering dijumpai dalam iklan baris berikut ini.
RUMAH DIJUAL
Atsiri Permai,Citayam. Jl. Widuri no.2. Lt/Lb.152/45, SHM. Hub:081317009588

RUMAH DIJUAL
RMH DIJUAL(BEBAS BANJIR)LT90M2;LB 65M2;2KT+1KTPMBTU;2KM;PLN2.200VA;TELP;PERUM PURI LESTARI
H2/19,JURUMUDI-TNG,160JUTA_NEGO,IWAN_08161984849

RUMAH DIJUAL
Tm Galaxi BL U/42 Lt 258/144 hdp tmr&taman aman3500W 4KT R.kel 2KM 1KPbt 1Gdg. 08158950191 TP

RUMAH DIJUAL
Jl ry bdg km 7,5 chrg karate cianjur dpn htl ptri krmh,dijual rmh ls tnh 350m,ls bgnn 100 tnp prntra,hub 081318658053,0263264733

TANAH DIJUAL
Jl.Rancamaya ±100mtr dr pintu lap golf, akan sblhan dg Rancamaya II, ±5600m² SHM. Hub: 0811170302

TANAH DIJUAL : BODETABEK
Jl Tnh SHM Ls 2.960m² Pgr Kllng, Jl Aspal.Bbs bnjr. 90 m dr Jl Ry Sawangan-Depok Hub:7202361

TANAH DIJUAL : BODETABEK
Jl.Lamtoro diatas Bukit Pamulang Indah Ls 820m² SHM, Bbs Banjir, 400rb/m²(Nego) 0811-210-346 TP

TANAH DIJUAL : BODETABEK
BSD,Puspita L,300m badan,bagus. 1.2ext 308m²&316m²,jln lebar.TP. 5381986,0811816880,0811811450

Menemukan Tema Syair


LAGU RINDU
Bintang malam katakan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar kudekap erat waktu dingin
Membelenggunya
Bintang malam sampaikan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar kudekap erat waktu dingin
Membelenggunya
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Izinkan kuungkap segenap rasa
dan kerinduan
(Oleh: Kerispatih)
Lagu 2
ANDAI KUTAHU
Andai kutahu kapan tiba ajalku
Kuakan memohon Tuhan tolong panjangkan umurku
Andai kutahu kapan tiba masaku
Kuakan memohon Tuhan jangan kau ambil nyawaku
Pelajaran 2 Humaniora 21
Aku takut akan semua dosa-dosaku
Aku takut dosa yang terus membayangiku
Andai kutahu malaikat-Mu kan menjemputku
Izinkan aku mengucap kata tobat pada-Mu
Aku takut akan semua dosa-dosaku
Aku takut dosa yang terus membayangiku
Ampuni aku dari segala dosa-dosaku
Ampuni aku menangis kubertobat pada-Mu
Aku manusia yang takut neraka
Namun aku juga tak pantas di surga
Andai kutahu kapan tiba ajalku
Izinkan aku mengucap kata tobat pada-Mu
(Oleh: Ungu)
Setelah kalian selesai mendengarkan kedua lagu tersebut, diskusikan dengan teman sebangku untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa gagasan pokok masing-masing lagu tersebut?
2. Adakah kesamaan gagasan dari kedua lagu tersebut?
3. Apa yang membedakan gagasan pokok kedua lagu tersebut?
Mari kita bicarakan sosok sebuah lagu yang selama ini sangat akrab bagi pendengaran kita. Sebuah lagu memiliki dua unsur pembentuk sebagai berikut.
1. Syair lagu yang berisi pesan.
2. Titi nada lagu yang memberikan sisi keindahan kepada pendengaran kita.
Dalam perjalanan dunia sastra di Indonesia, dikenal juga bentuk puisi yang disebut syair. Oleh para ahli sastra, syair digolongkan sebagai bagian dari puisi lama, disejajarkan dengan pantun, gurindam, seloka, dan sebagainya. Syair yang dikenal sebagai puisi yang diadopsi dari Arab itu biasanya berisi nasihat atau kisah raja. Hal yang menonjol dari syair adalah pesannya yang sangat bermanfaat.
Seperti jenis karya puisi yang lain, syair juga dibuat dengan ikatan tema. Artinya, gagasan pokok yang menjadi ide penulisan syair. Agar dapat menemukan tema syair yang didengarkan, sebaiknya perlu mengasah kecermatan dalam memahami makna syair. Nah, jika setelah mendengarkan kedua lagu di atas, kalian dapat menjawab ketiga pertanyaan tersebut, berarti kalian telah dapat menangkap tema syair

Menilai Sebuah Produk

Produk adalah salah satu karya manusia. Meskipun telah dibuat dengan sungguh-sungguh, namun ketika produk itu telah jadi, masih juga memiliki kekurangan. Keistimewaan dan kekurangan selalu hadir berdampingan. Segala sesuatu yang memiliki kekurangan juga memiliki keistimewaan, begitu pula sebaliknya. Memuji keistimewaan dan mengkritik kekurangan adalah sikap objektif dan arif. Satu hal yang perlu diingat, baik pujian maupun kritikan sebaiknya selalu disampaikan dengan kesantunan.
1. Memuji Keistimewaan Produk
Secara jujur kita harus menyampaikan pujian ketika produk yang kita dapatkan memang memiliki keistimewaan yang pantas untuk mendapatkan pujian. Sebagai contoh adalah sepeda motor yang ada di rumahmu, atau mobil, atau peralatan elektronik lain di rumahmu. Perhatikan baik-baik, jika benda itu kemudian dihargai sampai puluhan juta rupiah, pantaskah? Apakah pada produk-produk itu memang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh produk jenis lain?
Pujian atas keistimewaan produk sepeda motor yang ada di rumahmu misalnya, bisa disampaikan seperti ini ” sepeda motor itu memang istimewa, bentuknya terlihat gagah, anggun dan memberikan nilai lebih bagi yang mengendarainya. Warna catnya yang mengkilap, halus, tegas, dan memikat, bak kuda pangeran muda yang gagah perkasa. Sungguh pantas kalau barang itu dihargai sedemikian tinggi”.
2. Memberikan kritik atas kekurangan sebuah produk
Di samping kelebihan tentu terdapat juga kekurangan yang dimiliki sebuah produk. Pengungkapan kekurangan bukan dimaksudkan untuk mencela, melainkan sebagai masukan bagi produsen agar pada produksi berikutnya akan lebih baik hasilnya. Hal yang perlu ditekankan dalam penyampaian kritik adalah
kesantunan dan pemilihan kata-kata yang tidak berkesan mencela atau menjelekkan tetapi sekadar sebuah saran atau masukan. Contoh: kritik dan saran untuk produksi makanan kecil yang dibuat oleh kenalan atau tetangga kita:
“Masakan buatan Ibu cukup enak dan saya sangat menyukainya. Hanya saja pada produksi berikutnya sebaiknya dikemas lebih menarik, dan rasa enaknya bisa ditambah lagi sehingga akan lebih banyak yang menyukainya”.

Meresensi Buku Pengetahuan


Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:
1. menulis data buku yang dibaca
2. menulis ikhtisar isi buku
3. mendaftar butir-butir yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku
4. menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atas isi buku
5. memadukan ikhtisar dan tanggapan pribadi ke dalam tulisan yang utuh
Resensi adalah ulasan atau pembiicaraan tentang sebuah buku dengan mempertimbangkan segala sesuatu yang terdapat dalam isi buku. Resensi buku berarti kegiatan mengulas sebuah buku yang baru diterbitkan. Resensi buku bertujuan menunjukkan kepada pembaca mengenai buku yang diluncurkan apakah pantas mendapatkan sambutan atau sebaliknya. Dengan demikian, resensi buku sangat membantu pembaca untuk memiliki atau tidak buku yang diterbitkan.
Resensi buku pengetahuan dapat kita temukan di surat kabar atau majalah. Resensi berisi penilaian tentang kelebihan atau kelemahan sebuah buku, menarik atau tidaknya tampilan buku, kritikan atau dorongan kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku itu dibaca, dimiliki atau dibeli.
Tujuan Menulis Resensi
  1. Membantu pembaca yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud (karena buku yang diresensi biasanya buku baru) atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku sedikitpun. Dengan adanya resensi, pembaca bisa mengetahui gambaran dan penilaian umum terhadap buku tertentu.
  2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi. Dengan begitu, pembaca bisa belajar bagaimana semestinya membuat buku yang baik itu. Memang, peresensi bisa saja sangat subjektif dalam menilai buku. Lewat buku yang diresensi itulah peresensi belajar melakukan kritik dan koreksi terhadap sebuah buku.
  3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
  4. Mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Peresensi yang punya “jam terbang” tinggi, biasanya tidak melulu mengulas isi buku apa adanya. Biasanya, mereka juga menghadirkan karyakarya sebelumnya yang telah ditulis oleh pengarang buku tersebut atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Hal ini tentu akan lebih memperkaya wawasan pembaca nantinya.
  5. Bagi penulis buku yang diresensi, informasi atas buku yang diulas bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya. Karena tak jarang peresensi memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya. Adapun, bagi penerbit bisa dijadikan wahana koreksi karena biasanya peresensi juga menyoroti soal font (jenis huruf) mutu cetakan dan lainlain.
Struktur Tulisan Resensi
Umumnya sebuah resensi berisi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup.
a. Bagian Pendahuluan
Bagian ini berisi karakteristik fisik sebuah buku yang diresensi. Juga diinformasikan secara objektif tentang identitas buku. Informasi yang harus disampaikan meliputi judul, penulis, penyunting (jika ada), penerbit, tahun terbit, cetakan ke-…., tebal buku. Informasi pada pendahuluan ini bersifat faktual, menginformasikan apa adanya tentang identitas sebuah buku.
b. Bagian Isi
Bagian isi sebuah resensi berisi ulasan tentang judul buku, paparan singkat isi buku, gambaran secra keseluruhan isi buku, informasi tentang latar belakang serta tujuan penulisan buku. Pada bagian ini juga perlu diulas tentang gaya penulisan buku, membandingkan antara buku yang diresensi dengan buku lain yang memiliki tema sama. Dapat juga membandingkan dengan buku lain yang ditulis oleh penulis yang sama dengan buku yang diresensi.
c. Bagian Penutup
Bagian penutup berisi penilaian terhadap kualitas isi buku secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan isi buku baik dari isinya, tampilannya, serta kebakuan bahasa yang digunakan. Kritik atau saran kepada penulis atau penerbit dapat disampaikan dalam bagian ini. Penulis resensi juga dapat memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang perlu tidaknya pembaca membaca atau memiliki buku tersebut.
Dengan berbagai ulasan dan pertimbangan yang diberikan, resensi dapat berguna bagi pembaca sekaligus bagi penulis danpenerbit. Bagi pembaca resensi sangat bermanfaat untuk mempertimbangkan matang-matang perlu tidaknya memiliki buku yang terbit. Bagi penerbit dan penulis resensi sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan buku yang ditulis dan diterbitkan itu.

Minggu, 30 Desember 2012

Menganalisis Unsur-Unsur Syair yang Diperdengarkan

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:
1. menganalisis unsur-unsur syair yang diperdengarkan
2. menentukan unsur syair yang dianggap menarik/tidak menarik dengan memberikan alasan yang logis.
Pada pembelajaran yang lalu kamu sudah mampu menemukan tema dan pesan syair yang diperdengarkan. Tema dan pesan syair merupakan salah satu dari unsur intrinsik syair. Kamu tentu masih ingat bahwa syair merupakan salah satu bentuk puisi lama. Sebagai sebuah puisi , syair adalah sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur pembangun. Unsur-unsur itu bersifat padu karena tidak dapat dipisah-pisahkan tanpa mengatikan dengan unsur yang lain. Unsur syair terdiri atas unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik syair terdiri atas baris-baris yang bersama-sama membangun bait-bait. Selanjutnya bait-bait itu membangun keseluruhan makna. Struktur fisik puisi memiliki kekhasan tersendiri dengan ciri-ciri yang melekat padanya. Sedangkan struktur batin puisi atau disebut unsur intrinsik meliputi tema, nada, suasana, dan pesan atau amanat.
a. Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan landasan utama dalam mengekspresikan gagasan atau pikiran melalu ikata-kata.
b. Nada, yaitu sikap tertentu penyair terhadap pembaca. Apakah penyair bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau berikap lugas apa adanya, hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca.
c. Suasana adalah keadaan jiawa pembaca setelah membaca puisi.
Suasana merupakan efek psikologis yang muncul setelah pembaca selesai membaca keseluruhan syair.
Jika berbicara tentang penyair kita akan berbicara tentang nada, sebaliknya jika berbicara tentang pembaca, kita akan berbicara tentang suasana hati pembaca. Nada dan suasana saling berhubungan. Nada penyair menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Nada duka yang diciptkan penyair dapat menimbulkan suasana iba pembaca.
d. Pesan atau amanat, yaitu tujuan yang hendak dimaksud penyair dalam menciptakan syairya. Pesan penyair dapat ditelaah setelah memahami tema, sada, dan suasana syair dengan membaca kesepuruhan syair. Amanat tersirat dibalik kata-kata yag disusun dan berada di balik tema yang diungkapkan.
Menemukan Unsur-unsur Syair yang Diperdengarkan
Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan syair berikut ini.
Karangan itu suatu madah
Mengarangkan syair tempat berpindah
Di salam dunia janganlah tam ah
Di dalam kubur berkhalwat sudah
Kenal dirimu di dalam kubur
Badan seorang hanya tersungkur
Dengan siap lawan bertutur
Di balik papan badan terhancur
Di dalam dunia banyaklah mamang
Ke akhirat jua tempatmu pulang
Janganlah disusahi emas dan uang
tulah membawa badan terbuang
Tuntut ilmu jangan kepalang
Di dalam kubur terbaring seorang
Munkar wa nakir ke sana dating
Menanyakan jikalau ada engkau sembahyang
Keterangan:
Tam’ah : loba, serakah
Mamang : kabur, kacau

Mengomentari Pendapat Narasumber

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:
1. menyatakan informasi yang tersirat dalam dialog interaktif
2. mengomentari pendapat masing-masing narasumber
Pada pembelajaran yang lalu kamu sudah mengikuti dialog interaktif tentang pemerintahan, mencatat hal-hal penting isi dialog, dan menyimpulkan isinya. Pada pembelajaran ini kamu diajak kembali untuk mendengarkan dialog interaktif seputar olahraga. Banyak informasi tersirat yang disampaikan narasumber dalam dialog. Tak jarang informasi tersirat itu justru menjadi salah satu informasi penting yang harus dicatat. Untuk itulah kamu diajak untuk menemukan informasi tersirat dalam dialog kemudian memberikan komentar terhadap informasi yang disampaikan narasuber.

Menyatakan Informasi Tersirat dalam Dialog Interaktif

Pendapat narasumber dalam dialog ada kalanya berupa informasi tersirat. Informasi tersirat adalah informasi yang tersembunyi dibalik informasi lain. Informasi tersirat merupakan informasi yang secara implisit terkandung dalam sebuah informasi tertentu. Pendengar atau pemirsa dapat menemukan sendiri informasi tersirat itu dengan menganalisis informasi tersurat.
Simak baik-baik dialog interkatif yang akan diperdengarkan oleh Bapak atau Ibu guru. Simakan dialog juga dapat dilakukan dengan memerankan transkrip dialog interaktif yang terdapat dalam lampiran buku ini.

Sabtu, 29 Desember 2012

Menceritakan Kembali Isi Cerpen



Cerita pendek atau cerpen merupakan karya sastra berbentuk prosa. Bentuk prosa yang lain adalah novel atau roman. Sesuai dengan namanya cerpen merupakan cerita dalam bentuk pendek. Kisah dalam cerpen merupakan kisah tunggal. Kalau diukur dari panjang pendeknya, biasanya cerpen akan selesai dalam sekali duduk.
Kamu pernah membaca cerpen bukan? Pernahkah kamu membaca cerpen yang sangat menarik sehingga kamu sangat ingin menceritakan isinya kepada orang lain? Apa yang harus kamu lakukan agar kamu dapat menceritakan isi cerpen itu dengan baik? Hal apa saja yang harus kamu perhatikan agar dapat menceritakan kembali dengan baik? Ikuti pembelajaran berikut ini agar kamu dapat menceritakan kembali isi cerpen dengan baik secara lisan.
Bacalah Cerpen berikut

Konvensi

Sungguh aku bersyukur. Sebagai dukun yang semula paling-paling hanya nyapih dan nyuwuk anak kecil monthah, rewel dan nangis terus, atau mengobati orang disengat kalajengking, kini —sejak seorang sahabatku membawa pembesar dari Jakarta ke rumah— martabatku meningkat. Aku kini dikenal sebagai “orang pintar” dan dipanggil Mbah atau Eyang. Aku tak lagi dukun lokal biasa. Pasienku yang semakin hari semakin banyak sekarang datang dari mana-mana. Bahkan beberapa pejabat tinggi dan artis sudah pernah datang. Tujuan para pasien yang minta tolong juga semakin beragam;  mulai dari mencarikan jodoh, “memagari” sawah, mengatasi kerewelan istri,hingga menyelamatkan jabatan. Waktu pemilu kemarin banyak caleg yang datang dengan tujuan agar jadi.
Tuhan kalau mau memberi rezeki hamba-Nya memang banyak jalannya. Syukur kepada Tuhan, kini rumahku pun sudah pantas disebut rumah. Sepeda onthel-ku sudah kuberikan pembantuku, kini ke mana-mana aku naik mobil Kijang. Pergaulanku pun semakin luas.
Nah, di musim pemilihan kepala daerah atau pilkada saat ini, tentu saja aku ikut sibuk. Dari daerahku sendiri tidak kurang dari sepuluh orang calon yang datang ke rumah. Tidak itu saja. Para pendukung atau tim sukses mereka juga datang untuk memperkuat. Mereka umumnya minta restu dan dukungan. Sebetulnya bosan juga mendengarkan bicara mereka yang hampir sama satu dengan yang lain. Semuanya pura-pura prihatin dengan kondisi daerah dan rakyatnya, lalu memuji diri sendiri atau menjelekkan calon-calon lain. Padahal, rata-rata mereka, menurut penglihatanku, hanya bermodal kepingin. Beberapa di antara mereka bahkan bahasa Indonesianya saja masih baikan aku. Tapi ada juga timbal-baliknya. Saat pulang, mereka tidak lupa meninggalkan amplop yang isinya lumayan.
***
Pagi itu dia datang ke rumah sendirian. Tanpa ajudan. Padahal, kata orang-orang, ke mana-mana dia selalu dikawal ajudan atau stafnya. Pakaian safari —kata orang-orang, sejak pensiun dari dinas militer, dia tidak pernah memakai pakaian selain stelan safari— yang dikenakannya tidak mampu menampil-besarkan tubuhnya yang kecil. Demikian pula kulitnya yang hitam kasar, tak dapat disembunyikan oleh warna bajunya yang cerah lembut. Bersemangat bila berbicara dan kelihatan malas bila mendengarkan orang lain. Mungkin karena aku justru termasuk orang yang agak malas bicara dan suka mendengar, maka dia tampak kerasan sekali duduk lesehan di karpetku yang butut.
Dia cerita bahwa sebentar lagi masa jabatannya sebagai bupati akan habis. Tapi dia didorong-dorong —dia tidak menyebutkan siapa-siapa yang mendorongdorongnya—untuk maju mencalonkan lagi dalam pilkada mendatang.
Sebetulnya dia merasa berat, tapi dia tidak mau mengecewakan mereka yang mengharapkannya tetap memimpin kabupaten yang terbelakang ini.
“Nawaitu saya cuma ingin melanjutkan pembangunan daerah ini hingga menjadi kabupaten yang makmur dan berwibawa,” katanya berapi-api. “Saya sedih melihat kawan-kawan di pedesaan, meski saya sudah berbuat banyak selama ini, masih banyak di antara mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Perjuangan saya demi rakyat daerah ini khususnya, belum selesai.”
“Saya sudah menyusun rencana secara bertahap yang saya perkirakan dalam masa lima tahun ke depan, akan paripurna pengentasan kemiskinan di daerah ini. Saya tahu, untuk itu hambatannya tidak sedikit.” Dia menyedot Dji Sam Soe-nya dalam-dalam dan melanjutkan dengan suara yang sengaja dilirihkan. “Njenengan tahu, orang-orang yang selama ini ada di sekeliling saya, yang resminya merupakan pembantu-pembantu saya, justru malah hanya mengganggu. Sering menjegal saya. Mereka sering mengambil kebijaksanaan sendiri dengan mengatasnamakan saya. Lha akhirnya saya kan yang ketiban awu anget, terkena akibatnya. Sekarang ini beredar isu katanya bupati menyelewengkan dana ini-itu; bupati menyunati bantuan-bantuan untuk masyarakat; bupati membangun rumah seharga sekian miliar di kampung asalnya; dan isu-isu negatif lain. Ini semua sumbernya ya mereka itu.”
“Namun itu semua tidak menyurutkan tekad saya untuk tetap maju demi rakyat daerah ini yang sangat saya cintai. Saya mohon restu dan dukungan Panjenengan. Saya berjanji dalam diri saya, kalau nanti saya terpilih lagi, akan saya sapu bersih sampah-sampah yang tak tahu diri itu dari lingkungan saya.”
Dia menyebut beberapa nama yang selama ini memang aku kenal sebagai pembantu-pembantu dekatnya. Aku hanya mengangguk-angguk dan sesekali memperlihatkan ekspresi heran atau kagum. Sikap yang ternyata membuatnya semakin bersemangat.
“Jadi Sampeyan sudah siap betul ya?” tanyaku untuk pantas-pantas saat dia sedang menghirup tehnya.
Buru-buru dia letakkan gelas tehnya dan berkata, “Alhamdulillah, saya sudah melakukan pendekatan kepada Pak Kiai Sahil. Bahkan beliau mengikhlaskan putranya, Gus Maghrur, untuk mendampingi saya sebagai cawabup.”
Kiai Sahil adalah seorang tokoh sangat berpengaruh di daerah kami. Partai terbesar di sini tak bakalan mengambil keputusan apa pun tanpa restu dan persetujuan kiai yang satu ini. Sungguh cerdik orang ini, pikirku.
“Kiai Sahil sudah memanggil pimpinan partai Anu dan dipertemukan dengan saya. Dan tanpa banyak perdebatan, disepakati saya sebagai calon tunggal bupati dan Gus Maghrur pendamping saya sebagai cawabup. Mudahmudahan bermanfaat bagi masyarakat yang sudah lama mendambakan pemimpin yang kuat ini dan mampu mengantarkan mereka kepada kehidupan yang lebih layak.”
***
Sesuai pembicaraan di telepon sebelumnya, malam itu sekda datang bersama istrinya. Sementara istrinya ngobrol dengan istriku, dia langsung menyampaikan maksud tujuannya.
“Langsung saja, Mbah; maksud kedatangan kami selain bersilaturahmi dan menengok kesehatan Simbah, kami ingin mohon restu. Terus terang kami kesulitan menolak kawan-kawan yang mendorong kami untuk mencalonkan sebagai bupati. Lagi pula memang selama periode kepemimpinan bupati yang sekarang, Panjenengan tahu sendiri, tak ada kemajuan yang berarti. Saya yang selama ini mendampinginya setiap saat merasa prihatin, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Saya harus tutup mata dan telinga bila melihat dan mendengar tentang penyelewengan atasan saya itu.”
“Jadi, selama ini, Sampeyan tidak pernah mengingatkan atau menegurnya bila melihat dia berbuat yang tidak semestinya?” tanyaku.
“Ya tidak sekali dua kali,” sahutnya, “tapi tak pernah didengarkan.
Mungkin dia pikir saya kan hanya bawahannya. Setiap kali saya ingatkan, dia selalu mengatakan bahwa dialah bupatinya dan saya hanya sekretaris; dia akan mempertanggungjawabkan sendiri semua perbuatannya. Lama-lama saya kan bosan. Ya akhirnya saya diamkan saja. Pikir saya, dosa-dosanya sendiri.”
“Tapi akibatnya kan bisa juga mengenai orang banyak?!”
“Lha, itulah, Mbah, yang membuat saya prihatin dan terus mengganggu nurani saya. Tapi ke depan hal ini tidak boleh berulang. Saya dan kawankawan sudah bertekad akan menghentikannya. Bila nanti saya terpilih, saya tidak akan biarkan praktek-praktek tidak benar seperti kemarin-kemarin itu terjadi. Saya akan memulai tradisi baru dalam pemerintahan daerah ini. Tradisi yang mengedepankan kejujuran dan tranparansi. Pemerintahan yang bersih. Kasihan rakyat yang sekian lamanya tidak mendapatkan haknya, karena kerakusan pemimpinnya. Saya tahu persis data-data potensi daerah ini yang sebenarnya tidak kalah dari daerah-daerah lain. Seandainya dikelola dengan baik, saya yakin daerah ini akan menjadi maju dan tidak mustahil bahkan paling maju di wilayah propinsi.”
“Jadi Sampeyan sudah siap betul ya?” Aku mengulang pertanyaanku kepada bosnya tempo hari.
“Ya, mayoritas pimpinan partai saya, Partai Polan, dan penguruspengurus anak cabangnya sudah setuju mencalonkan saya sebagai bupati dan Drs Rozak dari Partai Anu sebagai cawabupnya. Jadi nanti koalisi antara Partai Polan dan Partai Anu. Menurut hitungan di atas kertas suara kedua partai besar ini sudah lebih dari cukup.”
“Lho, aku dengar Partai Anu sudah mencalonkan bos Sampeyan berpasangan dengan Gus Maghrur?” selaku.
“Ah, itu belum resmi, Mbah. Beberapa tokoh dari Partai Anu yang ketemu saya, justru menyatakan tidak setuju dengan pasangan itu. Pertama, karena mereka sudah mengenal betul bagaimana pribadi bos saya dan meragukan kemampuan Gus Maghfur. Itu kan akal-akalannya bos saya saja. Gus Maghfur hanya dimanfaatkan untuk meraup suara mereka yang fanatik kepada Kiai Sahil.”
***
Konferensi Cabang Partai Anu yang digelar dalam suasana demam pilkada, meski sempat memanas, namun berakhir dengan mulus. Drs Rozak terpilih sebagai ketua baru dengan perolehan suara cukup meyakinkan, mengalahkan saingannya, Gus Maghrur.
Drs Rozak bergerak cepat. Setelah kelengkapan pengurus tersusun, langsung mengundang rapat pengurus lengkap. Di samping acara perkenalan, rapat pertama itu juga memutuskan: DPC akan mengadakan konvensi untuk penjaringan calon-calon bupati dan wakil bupati. Drs Rozak menyatakan dalam konferensi pers bahwa selama ini partainya belum secara resmi menetapkan calon dan inilah saatnya secara resmi partai pemenang pemilu kemarin ini membuka pendaftaran calon dari mana pun. Bisa dari tokoh independen, bisa dari partai lain. Ditambahkan oleh ketua baru ini, bahwa dia sudah berkonsultasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Partai dan diizinkan melakukan konvensi tidak dengan sistem paket. Artinya, masing-masing mendaftar sebagai calon bupati atau wakil bupati dan baru nantinya ditetapkan siapa berpasangan dengan siapa.
Tak lama setelah diumumkan, banyak tokoh yang mendaftar, baik sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati. Termasuk di antara mereka yang mendaftar sebagai cabup: bupati lama dan sekdanya. Menurut keterangan panitia konvensi, agar sesuai dengan prinsip demokrasi, calon-calon akan digodok, dipilih, dan ditetapkan melalui pertemuan antara pengurus cabang lengkap, pengurus-pengurus anak cabang, dan organisasi-organisasi underbow partai; dengan ketentuan partai hanya akan mencalonkan satu cabup dan satu cawabup.
Semua orang menunggu-nunggu hasil konvensi partai terbesar di kabupaten itu. Maklum Partai Anu merupakan partai yang diyakini menentukan. Apalagi sebelumnya sudah ramai dan simpang siur berita mengenai calon-calon dari partai ini. Orang-orang tak ingin terus menduga-duga apakah benar partai yang katanya menyesal dulu mendukung bupati yang sekarang akan mencalonkannya lagi berpasangan dengan Gus Maghrur, putra Kiai Sahil sesepuh partai. Dan apakah sekda yang konon dicalonkan oleh Partai Polan benar akan berpasangan dengan Drs Rozak yang kini menjadi ketua Partai Anu.
Singkat cerita, konvensi berjalan dengan mulus. Sesuai kesepakatan, calon bupati dipilih sendiri dan calon wakil bupati dipilih sendiri pula. Kemudian yang terpilih sebagai cabup dipasangkan dengan yang terpilih sebagai cawabup. Hasilnya sungguh mengejutkan banyak orang, terutama bupati lama dan sekdanya. Ternyata yang terpilih dan disepakati menjadi calon-calon partai ialah Drs Rozak sebagai cabup dan Ir Sarjono, ketua Partai Polan sebagai cawabupnya.
***
“Itulah politik,” kataku kepada istriku yang tampak bingung setelah mendengar ceritaku. “Untung aku tidak tergiur ketika ada yang menawariku —dan kamu ikut mendorong-dorongku— untuk ikutan maju sebagai cawabup!”

Jumat, 28 Desember 2012

Mengomentari Pendapat Narasumber


Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:
1. menyatakan informasi yang tersirat dalam dialog interaktif
2. mengomentari pendapat masing-masing narasumber
Pada pembelajaran yang lalu kamu sudah mengikuti dialog interaktif tentang pemerintahan, mencatat hal-hal penting isi dialog, dan menyimpulkan isinya. Pada pembelajaran ini kamu diajak kembali untuk mendengarkan dialog interaktif seputar olahraga. Banyak informasi tersirat yang disampaikan narasumber dalam dialog. Tak jarang informasi tersirat itu justru menjadi salah satu informasi penting yang harus dicatat. Untuk itulah kamu diajak untuk menemukan informasi tersirat dalam dialog kemudian memberikan komentar terhadap informasi yang disampaikan narasuber.

Menyatakan Informasi Tersirat dalam Dialog Interaktif

Pendapat narasumber dalam dialog ada kalanya berupa informasi tersirat. Informasi tersirat adalah informasi yang tersembunyi dibalik informasi lain. Informasi tersirat merupakan informasi yang secara implisit terkandung dalam sebuah informasi tertentu. Pendengar atau pemirsa dapat menemukan sendiri informasi tersirat itu dengan menganalisis informasi tersurat.
Simak baik-baik dialog interkatif yang akan diperdengarkan oleh Bapak atau Ibu guru. Simakan dialog juga dapat dilakukan dengan memerankan transkrip dialog interaktif yang terdapat dalam lampiran buku ini.

Fakta dan Opini dalam Teks Iklan


Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu dapat:
1. mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar
2. membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar
Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah atau di tempat-tempat umum. Ada bermacam-macam jenis iklan, misalnya iklan baris, iklan kolom, dan iklan keluarga.
Iklan dapat kita temukan di media cetak (koran majalah, buletin) maupun di media elektronika (radio televisi). Hampir semua koran atau majalah menyediakan ruang untuk memuat iklan. Setiap hari ada saja orang, lembaga, atau perusahaan yang memasang iklan untuk berbagai keperluan. Dengan demikian setiap hari kita akan dapat menemukan informasi baru berupa penawaran produk, jasa, lowongan kerja atau informasi yang lain dalam kolom iklan.
Hal ini sebagai indikator bahwa komunikasi antara pemasang iklan dengan pelanggan atau dengan pembaca dapat dijalin melalui media iklan. Oleh sebab itulah dalam pembelajaran berikut ini kamu akan diajak untuk mencermati fakta dan opini yang terdapat dalam iklan.

Menemukan Fakta dan Opini yang Terdapat dalam Teks
Iklan

Amati dengan saksama teks iklan baris berikut!
RUMAH DIJUAL-BODETABEK
Dijual Cepat Rumah type 48/90 di perumahan Kota Wisata – Cluster
Montreal Blok YA 15 No 15. Bebas Banjir, Kondisi standard dan bagus.
Harga 220 jt nego. Hubungi (021) 82482136, 081288731588 (Farah)
Sumber: Kompas, 3 Maret 2007
Dalam teks iklan di atas terdapat informasi yang berupa fakta dan berupa opini. Dikatakan sebagai fakta apabila informasi itu berupa sesuatu yang benar-benar ada, benar-benar terjadi atau memang kenyataannya seperti itu. Selain itu kebenaran informasi yang berupa fakta tidak diragukan lagi. Fakta merupakan sesuatu yang sudah terjadi.
Sebaliknya sesuatu dikatakan opini atau pendapat apabila informasi dalam iklan itu merupakan ide, gagasan, pendapat, pemikiran atau penawaran untuk mempengaruhi pembaca.
Dalam iklan 1 dapat kita temukan fakta sebagai berikut:
a. tipe rumah yang dijual 48/90
b. terletak di perumahan Kota Wisata – cluster Montreal Blok YA 15 nomor 15,
c. nomor telepon (021) 82482136, 081288731588.
Informasi yang berupa opini adalah:
a. menurut pemasang iklan lokasi perumahan itu bebas banjir (ide pemasang iklan untuk memengaruhi pembeli).
b. kondisi standar dan masih bagus (ukuran standar dan bagus tidak jelas, kebenarannya perlu dibuktikan)
c. ditawarkan dengan harga 220 juta nego (pemikiran).