Jumat, 28 Desember 2012

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PUISI



Puisi pada prinsipnya dibangun seperti halnya cerpen, novel, drama dan roman yaitu atas dasar unsur intrinsik dan ekstrinsik. Agar lebih jelas mari kita lihat penjelasan berikut :
1. UNSUR INTRINSIK
Unsur intrinsik adalah unsur pembentuk puisi yang berasal dari dalam sastra itu sendiri. Jenis – jenisnya sebagai berikut :
1.Tema yaitu sesuatu yang menjadi dasar puisi,sesuatu yang menjiwai puisi,atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam puisi.
Contohnya : bencana alam, keindahan kehidupan, sosial, atau kegagalan hidup.
2.Diksi ( pilihan kata ) yaitu ketepatan penggunaan kata yang dapat menentukan kekuatan daya sugesti, pengimajinasian atau ekspresi yang yang diungkapkan penyair.
Contoh : kata wanita penyair menggunakan kata bunga atau dara.
3. Majas.
Majas dalam puisi berfungsi sebagai berikut :
a. puisi menjadi nikmat untuk dibaca.
b. Menghasilkan kebahagiaan khayalan. ( imajinatif )
c. Menyampaikan makna yang lebih luas.
4. Rima yaitu pengulangan bunyi untuk membentuk keindahan bunyi.
Contoh : desir desau desah air mengalir
Rang rang rangkup batu bertangkup
Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
5. Tipografi atau tata wajah yaitu penataan larik atau baris – baris puisi untuk membentuk bait yang padu, sehingga menimbulkan aspek kekuatan makna dan ekspresi penyair.
Contoh :
Hyang ?
Yang
Mana ke
Atau
Dari
Mana
Meski
Pun
Lalu se
Bab
Antara
Kau
Dan
Aku
2. UNSUR ESKTRINSIK
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk karya sastra yang berasal dari luar karya sastra itu sendiri. Unsur ini meliputi unsure agama, ekonomi, budaya, politik, biografi penyair.
Contoh : ( puisi mbeling )
Teka teki
Saya ada dalam puisi
Saya ada dalam cerpen
Saya ada dalam novel
Saya ada dalam roman
Saya ada dalam kritik
Saya ada dalam esai
Saya ada dalam wc
Siapakah saya ?
Jawab : H.B Jassin
Mengapa : Karena tahun 70-an sastra Indonesia didominasi oleh sastrawan yang sudah mapan termasuk H.B Yasin. Sastrawan muda merasa tidak diberi kesempatan untuk tampil. Melalui karya – karyanya mereka mencoba berontak terhadap keadaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar