Produk adalah salah satu
karya manusia. Meskipun telah dibuat dengan sungguh-sungguh, namun
ketika produk itu telah jadi, masih juga memiliki kekurangan.
Keistimewaan dan kekurangan selalu hadir berdampingan. Segala sesuatu
yang memiliki kekurangan juga memiliki keistimewaan, begitu pula
sebaliknya. Memuji keistimewaan dan mengkritik kekurangan adalah sikap
objektif dan arif. Satu hal yang perlu diingat, baik pujian maupun
kritikan sebaiknya selalu disampaikan dengan kesantunan.
1. Memuji Keistimewaan Produk
Secara jujur kita harus menyampaikan pujian ketika produk yang kita
dapatkan memang memiliki keistimewaan yang pantas untuk mendapatkan
pujian. Sebagai contoh adalah sepeda motor yang ada di rumahmu, atau
mobil, atau peralatan elektronik lain di rumahmu. Perhatikan baik-baik,
jika benda itu kemudian dihargai sampai puluhan juta rupiah, pantaskah?
Apakah pada produk-produk itu memang memiliki keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh produk jenis lain?
Pujian atas keistimewaan produk sepeda motor yang ada di rumahmu misalnya, bisa disampaikan seperti ini ”
sepeda motor itu memang istimewa, bentuknya terlihat gagah, anggun dan
memberikan nilai lebih bagi yang mengendarainya. Warna catnya yang
mengkilap, halus, tegas, dan memikat, bak kuda pangeran muda yang gagah
perkasa. Sungguh pantas kalau barang itu dihargai sedemikian tinggi”.
2. Memberikan kritik atas kekurangan sebuah produk
Di samping kelebihan tentu terdapat juga
kekurangan yang dimiliki sebuah produk. Pengungkapan kekurangan bukan
dimaksudkan untuk mencela, melainkan sebagai masukan bagi produsen agar
pada produksi berikutnya akan lebih baik hasilnya. Hal yang perlu
ditekankan dalam penyampaian kritik adalah
kesantunan dan pemilihan kata-kata yang tidak berkesan mencela atau menjelekkan tetapi sekadar sebuah saran atau masukan. Contoh: kritik dan saran untuk produksi makanan kecil yang dibuat oleh kenalan atau tetangga kita:
“Masakan buatan Ibu cukup enak dan saya sangat menyukainya. Hanya saja pada produksi berikutnya sebaiknya dikemas lebih menarik, dan rasa enaknya bisa ditambah lagi sehingga akan lebih banyak yang menyukainya”.
kesantunan dan pemilihan kata-kata yang tidak berkesan mencela atau menjelekkan tetapi sekadar sebuah saran atau masukan. Contoh: kritik dan saran untuk produksi makanan kecil yang dibuat oleh kenalan atau tetangga kita:
“Masakan buatan Ibu cukup enak dan saya sangat menyukainya. Hanya saja pada produksi berikutnya sebaiknya dikemas lebih menarik, dan rasa enaknya bisa ditambah lagi sehingga akan lebih banyak yang menyukainya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar